ku tuliskan

selalu memotivasi diri dengan selalu mengucap BISMILLAh

Rabu, 18 April 2012

WaniTa PejuanG


Selamat pagiiiiii,,,,






Sateeee,, Sateeee,sateeee,, sateeenyaa mbakkk...
Pecel nopo sate mbakkk..

Yah, hampir setiap pagi ku mendengar sesosok ibu yang kuat dan tangguh menawarkan dagangannya.

Yah bisa dibilang usianya sekitar 50an, tapi di usia seperti itu dia tak kenal lelah membantu mencari nafkah untuk menambah penghasilan keluarganya.

Bisa dikatakan dia bangun jam 02.00 dini hari untuk memulai menyiapkan dagangannya, tak kenal lelah, saat yang lain terlelap dalam tidur justru dia dengan senang hati membuat makanan untuk sarapan orang lain. dia tidak sendiri, saat menjajakan dagangannya dia dibantu suami atau anaknya. suaminya hanya mengantar sampai ketempat bebebrapa langganan sebelum si suami berangkat kerja.

Slah satu kos yang jadi tempat langganan si ibu jualan yaitu kos yang aku tempati sekarang.

KEMURNIAN

Sebuah Pemahaman diri


Hemmm,, sudah lama tida menulis, hari ini sedikit waktu yang kupunya kuisi untuk mencurahkan isi hatiku. Karena aku merasa belum ada yang pantas mendengar cerita yang kututup rapat di dalam hatiku.

Panas terik matahari kurasakan akhir-akhir ini, yah memang kota ini terkenal dengan cuacanya yang panas. Dan mungkin itu salah satu factor yang membuatku mudah emosi namun aku mampu meredamnya, tapi kenapa orang diseberang itu tak mampu meredam emosinya??

Dan kenapa sapaan hangat yang kulontarkan tak mampu membuatnya bergeming dari keegoisannya? Tuhan, apakah aku memang hanya membuat dia kesal.? Lalu bagaimana dengan nasib persaanku? Akankah dia seperti itu terus, sehari membuatku bahagia sehari mebuatku uring-uringan tak menentu, apakah persaanku dipermaiankan? Tuhan, aku hanya ingin penghargaan atas rasa ini. Aku selalu menghormati dan menghargainya, aku pun ingin diperlakukan sama seperti itu.

Lagi-lagi ku tak mampu mengertinya, aku berusaha berpikir positif dengan segala kemungkinan. Tidak adakah rasa di hatinya yang mendorongnya untuk berbagi denganku? Apakah aku kurang pantas untuknya?

Tuhan, maafkan aku yang terlalu banyak bertanya pada-Mu, tapi hanya pada-Mu lah saat ini aku bersandar. Kenapa aku tak mampu berbuat hal yang sama seperti dia memperlekukanku. Kenapa dari dalam hatiku menyuruhku untuk tidak demikian,,

Tuhan, apakah ini persaan itu? Lagi-lagi ku tak mengerti. Tuhan jagalah hatiku dari kerapuhan bahkan kehancuran, kuatkan aku dengan imanku, semoga perasaan ini tidak menjadikanku rapuh dan menjauhi jalan-Mu.

Aku tak mengerti, senandung lagu apa yang pantas kunyanyikan sekarang. Mungkin waktu yang kan setia menjawabnya, hanya menunggu yang bisa dilakukan sekarang.

Membangun sebuah kepercayaan diri,

Aku selalu mempercayaimu, maka percayalah padaku, hanya itu yang kupinta sekarang…

Percaya dan percaya